Apa Itu Smart Contract?

Smart contract adalah kontrak otomatis yang terjadi di atas sistem blockchain di mana aturannya langsung masuk ke barisan kode komputer, dan disepakati oleh node yang ada pada seluruh jaringan blockchain.

Nah, dengan adanya inovasi ini, setiap transaksi dengan teknologi blockchain akan memiliki akurasi tinggi dan terkontrol secara transparan, otonom, dan abadi. Terlebih lagi, kode ini telah terdesentralisasi dan terdistribusi pada jaringan.

Hal ini memungkinkan kalian untuk melacak setiap transaksi dengan mudah dan mendapatkan keamanan yang maksimal! Seluruh pihak yang melakukan transaksi, termasuk pengirim dan penerima dapat melakukan pertukaran tanpa memerlukan otoritas pusat. 

Proyek blockchain yang paling terkenal menggagas smart contract adalah Ethereum. Salah satu smart contract di Ethereum yang paling mainstream adalah ERC20.

ERC20 menjadi standar implementasi pada seluruh teknologi blockchain Ethereum. ERC20 memuat daftar kondisi yang kalian butuhkan untuk mendapatkan atau melakukan transaksi yang melibatkan semua jenis token dalam Ethereum!

Dengan menggunakan ERC20, seorang pengembang proyek blockchain dapat menyederhanakan proses pembuatan dan pengimplementasian produknya.

Mereka bahkan tidak perlu melakukan pengecekan ulang ketika token baru muncul, asalkan produknya telah memenuhi semua standarisasi ERC20.

Jangan lupa untuk cek aset kripto apa saja di Indodax yang masuk ke dalam kategori ERC20 ya!

Tahukah kalian? Smart contract pertama kali dikenalkan pada tahun 1994 oleh Nick Szabo. Ia memperkenalkan sistem yang melakukan formalisasi dan mengamankan jaringan komputer dengan cara mengombinasikan protokol antarmuka para penggunanya.

Nick Szabo juga merupakan ilmuwan komputer yang memperkenalkan Bit Gold pada tahun 1998, yaitu 10 tahun sebelum diluncurkannya Bitcoin.

Sekarang, inovasi ini adalah bagian dari alat transaksi. Seluruh transaksi dalam smart contract akan tercatat, tidak dapat dihapus, dan dapat diakses oleh publik.