Cloud Mining merupakan sistem penambangan Bitcoin dan aset kripto yang sederhana. Namun, kamu perlu hati-hati karena banyaknya penipuan di platform cloud mining. Sebelum kita membahas tentang penipuan cloud mining, ada baiknya kita mempelajari terlebih dahulu apa itu cloud mining dan apa bedanya dengan mining biasa. Simak penjelasan di bawah ini. 

Apa Itu Cloud Mining? 

Cloud Mining adalah proses penambangan Bitcoin dan aset kripto lain dengan menggunakan pusat data seperti cloud. Jadi, penambangan ini tidak perlu lagi menggunakan perangkat mining seperti VGA dan lain-lain. 

Cloud mining juga bisa menggunakan perangkat komputer atau laptop seadanya. Bahkan, juga bisa menggunakan smartphone. Dalam satuan mining, satuan kecepatan adalah Giga hash (Ghs). Kamu bisa mencobanya secara gratis. 

Tetapi, sama dengan mining Bitcoin biasa, biasanya platform cloud mining juga meminta pembayaran. Ini untuk meningkatkan kecepatan Ghs sehingga kamu bisa lebih optimal mendapatkan aset kripto. 

Aset kripto hasil tambang kamu bisa dicairkan melalui platform exchanges seperti Indodax dan lain-lain. Hanya saja, banyak sekali kasus yang menyebutkan bahwa hasil mining tidak bisa ditransfer dan tidak bisa dicairkan. 

Beda Mining dengan Cloud Mining

Perbedaan yang paling mendasar antara mining dan cloud mining adalah penggunaan perangkat keras atau hardwarenya. Mining biasa membutuhkan VGA dengan kemampuan tertinggi untuk mendapatkan hasil yang optimal.

Maka tidak heran jika komputer mining Bitcoin menggunakan perangkat keras yang sangat mahal, bisa ratusan juta Rupiah. Karena miners menggunakan banyak VGA. Semakin banyak VGA, maka semakin optimal pula aset kripto yang didapat. 

Sedangkan cloud mining karena terhubung dengan jaringan cloud, bisa digunakan dengan perangkat komputer atau laptop yang biasa. Bahkan bisa menggunakan handphone. 

Modus Penipuan Cloud Mining:

• Meminta Deposit untuk Meningkatkan Kecepatan

Platform cloud mining biasanya menyediakan layanan penambahan kecepatan. Untuk mendapatkan layanan ini, kamu perlu deposit sejumlah aset kripto. Misalnya, USDT, Bitcoin, DOGE dan lain-lain. 

Ada sejumlah saldo yang perlu kamu kirimkan sesuai dengan permintaan mereka. Kamu bisa mengirimkannya dari platform exchanges manapun, tanpa perlu mentransfer uang dari rekening mu ke alamat cloud mining. 

Setelah itu, kecepatan mu miningmu memang akan bertambah. Platform cloud mining tersebut telah mengambil aset kripto yang kamu kirimkan sebagai syarat deposit. 

• Hasil Mining Tidak Bisa Ditransfer

Kemudian, setelah berhari-hari atau berminggu-minggu menambang, hasil tambangmu sudah terkumpul. Mungkin saldonya hanya sebatas maksimum pengiriman saja. Misalnya 1.000 DOGE dalam waktu satu bulan. 

Setelah itu, kamu berkeinginan untuk mencairkannya ke Rupiah lewat platform Indodax. Tetapi, kasus yang sering terjadi hasil tambangmu tidak bisa dicairkan. Inilah modus penipuan dari cloud mining. 

Ciri-Ciri Cloud Mining Penipuan

Ciri-ciri cloud mining penipuan adalah dengan mengiming-imingkan keuntungan besar. Padahal, jika mining biasa saja tidak sebesar itu. Ada beberapa ciri-ciri cloud mining yang tidak masuk akal. Berikut pemaparannya

• Keuntungan yang Terlalu Tinggi

Di beberapa cloud mining disebutkan bahwa bisa mendapatkan 5% keuntungan selama satu bulan. Padahal, mining biasa tidak menghasilkan keuntungan sebesar itu. 

Untuk mining biasa menggunakan mesin Antminer paling murah Rp70 juta, hanya bisa mendapatkan Bitcoin dan aset kripto lain yang sangat sedikit. Bahkan, belum tentu balik modal (return of investment/ROI) selama satu tahun. Ini wajar karena penambangan Bitcoin lebih susah setelah halving day. Sama halnya dengan penambangan Litecoin, dan lain-lain. Bahkan, jika cloudmining menawarkan keuntungan 10% per tahun saja, itu masih tidak mungkin atau tidak masuk akal. 

• Skema yang Juga Tidak Masuk Akal

Tidak hanya menawarkan keuntungan yang tinggi, cloud mining juga menawarkan skema yang tidak masuk akal. Misalnya mendapatkan 1.000 DOGE dalam satu minggu. Padahal, total supply DOGE 128 miliar sudah ditambang seluruhnya. 

Bagaimana mungkin DOGE bisa ditambang lagi? Selain itu, modus-modus skema tidak masuk akal seperti ini juga sering terjadi. 

• Alamat Website Tidak Jelas

Alamat website cloud mining tidak menggunakan domain .com. Biasanya, cloud mining menggunakan alamat domain website yang jarang digunakan. MIsalnya .LTd atau world. Selain itu, kadang kala website cloud mining sulit diakses.

• Tidak Ada Alamat Layanan

Perusahaan apapun pasti membutuhkan orang atau tim. Tentu, mereka semua berkumpul di kantor. Mereka juga punya nomor telepon dan email yang bisa dihubungi agar mereka bisa melayani customernya.

Biasanya, platform cloud mining tidak menyertakan alamat kantor, email dan nomor telepon. Atau mereka hanya mencantumkan alamat palsu yang tidak bisa dihubungi.  

Lebih Baik Trading Saja? 

Di tahun 2021 ini, mining konvensional saja sudah semakin sulit. Karena Bitcoin semakin susah didapat. Wajar saja karena halving day dilaksanakan untuk menjaga pasokan Bitcoin agar harganya terus stabil dan meningkat. 

Lalu, bagaimana mungkin cloud mining menawarkan keuntungan dan kemudahan mining? Sebenarnya, komunitas dan forum aset kripto di Indonesia bahkan di seluruh dunia juga telah meninggalkan mining. Bagi mereka, mining udah nggak jaman lagi di 2021 ini. 

Mungkin, bagi kamu yang baru mencoba trading aset kripto ada baiknya kamu hanya mempelajari trading saja. Karena banyak sekali ilmu trading yang perlu kamu pelajari dan mendapatkan keuntungan yang maksimal.