Ajang Bali NFT Event akan berlangsung di Ubud, Bali, mulai pada tanggal 9 sampai dengan 11 April 2022 mendatang. Menariknya, event ini bakal menjadi acara NFT (non-fungible token) pertama yang terselenggara di Indonesia.
Dalam kegiatan yang digelar selama tiga hari tersebut, sebanyak tiga puluh (30) orang pakar global NFT juga disebut bakal memaparkan prediksi mereka mengenai “aset berupa token yang tidak dapat dipertukarkan” itu.
Nah, apa saja rangkaian kegiatan lainnya dari ajang ini? Simak ulasannya di sini.
Ajang Bali NFT Event 2022: Pameran hingga Pengembangan NFT
Mengutip laman Instagram Tatler Indonesia @tatlerindonesia, dalam ajang ini, nantinya akan ada pembahasan soal strategi, investasi, dan struktur NFT. Di samping itu, seperti sudah disampaikan di atas, juga akan ada prediksi dari 30 pakar global NFT yang akan berkumpul di “Pulau Dewata”—julukan Pulau Bali.
Selain itu, juga akan terselenggara sebanyak 300 pameran NFT dari kolektor, investor, seniman, dan pencipta dalam acara ini. Kemudian, ada pula pembahasan soal Pengembangan Metaverse dan Experience NFT, termasuk Proyek Bali Tourism, Bali Experience Art, dan Learning.
Di sisi lain, menurut laporan di laman Indonesiatatler.com, terkait ajang ini, pencipta Galileo Experience NFTs, yang juga seorang penulis buku, Arthur Carmazzi, berkata bahwa pihaknya berharap agar kurang lebih 200 peserta dapat hadir langsung di acara ini. Kemudian, imbuh Carmazzi, “sekitar 500 peserta bergabung secara virtual.”
Adapun para peserta yang akan hadir ini nantinya berasal dari kalangan venture capital, investor, seniman, dan manajemen. Kemudian, tentunya juga ada peserta yang merupakan pemula dan ingin belajar soal NFT.
Uniknya lagi, sepertinya, hoteliers bakal hadir meramaikan ajang ini untuk mencari pemahaman tentang cara menggunakan NFT untuk kepentingan akomodasi, yang tentunya merupakan industri yang sangat besar di Bali. Lebih jauh, sejumlah pembicara pun bakal hadir di sini dan membagikan perjalanan mereka dalam memulai NFT “from zero to hero”.
Sebagai informasi, ajang ini pun bakal menjadi hari bersejarah karena akan ada peluncuran basis Blockchain baru DAO (organisasi otonom terdesentralisasi) lewat asosiasi Seniman Bali—yang dikenal sebagai TITIAN. Dalam hal ini, diketahui bahwa pembelian NFT akan dikumpulkan, lalu seniman dan pemilik NFT bakal menentukan cara membelanjakan uang untuk tujuan mendukung seni di Bali.
Bali NFT Event: Bagaimana Masa Depan NFT di Indonesia?
Sepanjang tahun 2021 lalu, NFT memang mendapat sorotan baik dari publik. Bahkan, topik “NFT” masuk dalam pencarian terbanyak—melampaui kripto—di Google Trends secara global. Gelombang hype atau ketenaran NFT pun tidak terelakkan lagi di tengah lesunya volume transaksi di pasar (marketplace) aset kripto dalam beberapa minggu, sementara penjualan NFT malah meroket.
Berbicara mengenai masa depan NFT di tanah air, secara eksponensial, minat masyarakat pun diprediksi bakal meningkat terhadap aset digital yang satu ini pada tahun 2022. Hal itu didorong oleh tingginya animo masyarakat untuk memperjualbelikan aset dan karya seni digital lewat NFT dalam beberapa waktu terakhir.
Adapun hal itu terjadi sejalan dengan tumbuhnya pengetahuan dan pemahaman publik terkait manfaat dan peluang pertumbuhan ekonomi kreatif dan digital, termasuk di dalamnya NFT. Pada akhir tahun lalu juga, keberadaan NFT pun kian menggila.
NFT sendiri sudah berada di hampir semua sektor yang memiliki potensi besar, termasuk Metaverse dan platform investasi digital lainnya. Mengacu pada data DappRadar, pada kuartal III 2021, penjualan NFT diketahui menyentuh angka $10,7 miliar atau sekitar Rp152 triliun di seluruh dunia. Untuk diketahui, angka itu pun melambung tinggi, dari yang hanya $1,3 miliar (Rp18,5 triliun) pada kuartal II dan sebesar $1,2 miliar (Rp17 triliun) pada kuartal I.
Kepopuleran NFT di Indonesia juga menemukan momentumnya saat seorang pria bernama Sultan Gustaf Al Ghozali “mendadak” menjadi miliarder setelah koleksi foto selfie-nya yang dijual dalam bentuk NFT, laku di pasaran. “Ghozali Everyday”, judul koleksi NFT dari sang animator itu, diburu oleh para kolektor aset digital.
Bahkan, salah satu koleksi NFT Ghozali ini, yang berjudul Ghozali_Ghozalu #311, dihargai 11 ETH atau sekitar Rp47 miliar. Ghozali sendiri hingga saat itu sudah merilis sebanyak 933 buah foto selfie-nya. NFT itu pun pada awalnya hanya diberi harga 0,001 ETH atau (kurang lebih Rp45 ribu).
Viralnya NFT “Ghozali Everyday” yang memperoleh tanggapan baik dari publik, juga dinilai ikut mendorong masyarakat dan komunitas NFT global untuk mulai melirik potensi pasar NFT di Indonesia, yang kemudian ditampung dalam acara Bali NFT Event 2022 sebagai langkah untuk menguatkan potensi tersebut.