Definisi Blockchain
Blockchain merupakan teknologi peer-to-peer di belakang Bitcoin yang merupakan jaringan Block yang menyimpan data transaksi yang telah terenkripsi dalam jaringan terdistribusi. Teknologi ini memungkinkan user untuk menyimpan data digital dengan aman dan otentik tanpa bisa diubah oleh orang lain. Secara sederhana, blockchain bisa dibilang sebagai network, jaringan antar block.
Blockchain menawarkan solusi tingkat tinggi yang berpotensi untuk merevolusi cara kerja internet, perbankan dan aplikasi menjadi tanpa server. Teknologi blockchain kerap disebut sebagai teknologi revolusioner.
Karena kecanggihan teknologinya yang memiliki kemanan tinggi, kerap diterapkan pada mata uang digital, smart contract dan supply chain management. Data yang ada pada blockchain sulit untuk dimanipulasi, namun transparan, sehingga user dapat dengan mudah mengecek validitas data tersebut.
Pengiriman data menggunakan teknologi Blockhain terjadi secara instan dan efisien. Semua transaksi dan penyimpanan data terjamin keamanannya karena tereplikasi di seluruh jaringan blockchain sehingga untuk mengubah satu data maka si peretas juga harus mengubah data yang sama di semua komputer pengguna yang lain di saat yang sama.
Manfaat Blockchain di Banyak Industri
Kamu sudah tahu kan kalau selama pandemi ini, investasi aset Kripto semakin banyak diminati. Sebagai pengingat, aset Kripto merupakan komoditi tidak berwujud yang berbentuk digital aset, menggunakan kriptografi, dengan jaringan peer-to-peer, dan buku besar yang terdistribusi, untuk mengatur penciptaan unit baru, memverifikasi transaksi, dan mengamankan transaksi tanpa adanya campur tangan pihak ketiga.
Diminatinya aset kripto di masa pandemi ini dikarenakan selain harganya yang semakin tinggi, mudah, cepat dan praktis, juga karena tingkat keamanannya. Investasi jangka panjang ini memberikan rasa aman karena menggunakan teknologi blockchain. Blockchain mengamankan semua transaksi yang diverifikasi oleh setiap komputer di jaringan ini.
Walaupun blockchain hadir bersamaan dengan Bitcoin, ternyata teknologi ini memiliki banyak manfaat diluar dari aset digital tersebut. Bahkan pengaplikasian blockchain digunakan oleh perusahaan-perusahaan besar kelas dunia diantaranya Citibank, Visa hingga Microsoft.
Adapun perusahaan teknologi asal Jepang, Sony belum lama ini mengumumkan peluncuran sistem blockchain untuk kendaraan publik. Sistem tersebut menghadirkan data terpadu serta penyediaan jasa untuk seluruh kategori, mulai dari taksi, kereta, bis hingga sepeda rental.
Sama halnya yang juga terjadi di Rusia, Penasihat transportasi kereta pemerintahan Rusia yang juga operator rel kereta nasional menerapkan teknologi tersebut untuk industri transportasi. Fitur smart contracts teknologi desentralisasi ini bahkan digadang-gadang dapat mengelola dan menargetkan masa perawatan sebuah gerbong kereta.
Solusi yang diberikan teknologi ini pada industri logistik bahkan dapat memangkas biaya 2 hingga 3 kali lipat. Karena teknologi ini menghilangkan perantara pihak ketiga, maka berpotensi untuk mengurangi biaya transaksi sehingga menjadi lebih murah.
Teknologi ini juga menawarkan kecepatan dengan waktu transaksi dalam hitungan menit dan proses 24 jam selama 7 hari. Berbeda dengan proses pada bank yang kerap memakan waktu berhari-hari, dan juga terdapat hitungan jam kerja.
Wanita dan Industri Blockchain
Awalnya, industri blockchain dan aset kripto di dominasi oleh kaum pria. Namun karena dunia aset kripto semakin luas dan menjadi investasi yang banyak diminati, para wanita pun akhirnya menggeluti bidang ini. Seperti yang dirilis oleh Coinmarketcap di bulan April 2020, dimana jumlah perempuan di industri ini meningkat 43,24 persen.
Selain daya tarik investasi aset kripto yang semakin tinggi, beberapa alasan lain mengapa wanita melirik industri ini adalah karena wanita saat ini sedikitnya menggunakan aset kripto untuk melindungi dana mereka. Mereka banyak mencoba investasi ini untuk melindungi portofolio mereka karena kehilangan kepercayaan pada sekuritas lain.
