Cara Scalping Crypto dan Indikatornya yang Wajib Diketahui
icon search
icon search

Top Performers

Cara Scalping Crypto dan Indikatornya yang Wajib Diketahui

Home / Artikel & Tutorial / judul_artikel

Cara Scalping Crypto dan Indikatornya yang Wajib Diketahui

Stock Image Article NEWS New 1200x675 Image Article Indodax Academy 06

Daftar Isi

Panduan terkait cara scalping crypto tentu saja penting diketahui, khususnya oleh para trader pemula atau bagi kamu yang baru terjun ke dunia aset digital crypto.

Hal itu karena scalping bisa membuat trader mampu meraup untung jutaan rupiah dengan waktu yang sangat cepat. Selain itu, kamu pun bisa memaksimalkan keuntungan dengan menggunakan metode yang satu ini.

Pada dasarnya, scalp trading crypto merupakan sebuah strategi yang bisa dipilih oleh para trader untuk mendapatkan keuntungan. Caranya adalah memanfaatkan pergerakan harga kecil. 

Nah, untuk mengetahui lebih jauh tentang metode yang satu ini, simak di bawah ini yuk ulasan selengkapnya!

Apa Itu Metode Scalping Crypto?

Seperti disinggung di atas, metode scalping crypto adalah sebuah strategi trading aset crypto yang bisa membantu trader untuk mendapatkan keuntungan kecil dalam jangka pendek.

Strategi yang satu ini membuat para trader bisa memperoleh keuntungan dari pergerakan harga yang relatif kecil tanpa menargetkan keuntungan besar. Pasalnya, yang lazim terjadi adalah para trader dengan metode ini akan melakukan trading sebanyak mungkin dengan jangka waktu yang singkat.

Strateginya sendiri berlangsung untuk menggabungkan keuntungan kecil hingga akhirnya menambah keuntungan yang cukup besar. Dengan metode ini, para trader pun perlu bertindak cepat tanpa harus menghabiskan banyak waktu untuk mengambil keputusan.

Scalper atau scalp trader, sebutan bagi trader yang memakai cara ini, biasanya akan beraksi saat terjadi peningkatan minat pada aset tertentu dengan volume tinggi dan likuiditas yang baik

Oleh sebab itu, scalper ini akan sangat bergantung pada peristiwa jangka pendek yang mendorong peningkatan minat pada aset, yang disebabkan oleh sejumlah hal eksternal, misalnya berita, pumping, dan yang lainnya.

Apakah Scalping Aman dan Legal dalam Trading?

Lantas, apakah metode ini aman dan legal untuk dilakukan dalam trading?

Sejatinya, cara ini tergolong legal dan aman untuk dilakukan. Bahkan, metodenya juga banyak dan sering kali dipakai oleh investor perorangan maupun institusional. 

Meski demikian, bukan tidak ada celah kecurangan ya dalam metode ini. Sejauh ini pula, scalping masih menjadi perdebatan (pro-kontra) di kalangan trader. Namun, hal itu juga menjadi kelebihan dan kekurangannya loh.

Pasalnya, dengan scalping, trader bisa meraup keuntungan tanpa harus belajar lebih dalam soal sisi fundamental sebuah aset. Dalam hal ini, trader hanya perlu disiplin untuk melihat pergerakan harga aset secara teratur.

Akan tetapi, yang menjadi kekurangannya, yaitu scalping crypt ini perlu perhitungan yang matang agar trader tidak rugi nantinya. Alasannya, sering kali profit yang dikumpulkan ternyata justru habis untuk membayar biaya komisi pada setiap sesi perdagangan.

Cara Melakukan Scalping Crypto

Terkait cara melakukan scalping crypto, hingga kini ada tiga jenis strategi scalping kripto yang dikenal oleh para trader.

Scalping crypto yang pertama adalah dengan cara menciptakan pasar atau market making. Kondisi itu terjadi saat trader mencoba mengkapitalisasi selisih harga suatu aset dengan terus-menerus melakukan penawaran beli (bid) dan penawaran jual (offer). 

Cara kedua adalah dengan membeli aset dalam volume besar dan menjualnya kembali saat ada pergerakan harga sedikit pun. Hal itu bisa saja dilakukan tanpa mesti melakukan proses market making tadi.

Selanjutnya, ada juga strategi scalping yang dilakukan oleh trader dengan cara keluar dari pasar apabila rasio risiko terhadap keuntungannya ada di posisi 1:1 (satu banding satu).

Metode yang Bisa Dilakukan dalam Scalping

Dalam cara scalping crypto, ada beberapa metode yang bisa dilakukan, yakni sebagai berikut.

1. Range Trading—Cara Scalping Crypto

Range trading menjadi metode yang populer dilakukan oleh para scalper. Strategi yang satu ini akan melibatkan pergerakan harga antara level tinggi dan rendah pada periode waktu tertentu.

Adapun batas bawah dan atas pada pergerakan aset kripto ini dikenal sebagai batas support dan resistance. Nah, kalau salah satu batas itu ditembus maka lazimnya trader akan membeli ketika mencapai batas support dan menjualnya setelah melewati batas resistance.

Dalam hal ini, kian besar frekuensi harga menyentuh salah satu level, kian besar pula kemungkinan level itu akan tembus. Maka dari itu, metode ini bisa bekerja dengan baik untuk trader yang memakai tempo singkat. Pasalnya, sekalipun terjadi breakout, trader masih bisa melakukan stop-loss.

Sementara itu, untuk alat utama yang dipakai pada metode ini, yakni batas support dan resistance di grafik candlestick aset crypto yang dikehendaki.

2. Bid-ask Spread

Bid-ask spread adalah metode yang memanfaatkan selisih antara harga bid dan ask. Di sini, scalper dapat memperoleh cuan dari perbedaan yang cukup besar di antara keduanya.

3. Leverage—Cara Scalping Crypto

Metode yang berikutnya ini mengacu pada jumlah trader yang memperkuat margin trading-nya. Sejumlah scalper diketahui menggunakan metode leverage untuk meningkatkan ukuran posisinya.

Indikator yang Digunakan untuk Scalping

Berikut ini merupakan indikator yang digunakan untuk scalping.

  1. Grafik Candlestick

Untuk diketahui, grafik ini akan menyajikan seluruh informasi terkait harga aset kripto yang dibutuhkan pada market crypto. Jika kamu memakai pola ini maka kamu bisa mengatur titik entry dan exit yang tepat sekaligus melakukan analisis teknis.

Adapun pola yang satu ini akan membentuk berbagai bentuk dan grafik, yang nantinya bisa membantu kamu untuk memprediksi tren pasar di masa mendatang. 

  1. EMA

EMA atau exponential moving averages merupakan bagian dari moving average yang lazimnya dilihat sebagai indikator tren harga yang lebih tepat waktu. Indikator yang satu ini memakai bobot yang menurun secara eksponensial dari setiap harga/periode sebelumnya. 

  1. Indikator MACD

MACD atau moving average convergence divergence merupakan indikator momentum yang menggambarkan tren harga suatu aset kripto, dengan menunjukkan hubungan antara dua moving average dari harga aset itu.

Adapun MACD dihitung dengan mengurangkan exponential moving average (EMA) 26 hari dari EMA 12 hari. Nah, hasil kalkulasi dari kedua EMA itu akan menjadi garis MACD.

Simak juga ya ulasan terbaru lainnya seputar dunia aset digital hanya di Indodax Academy.

Apakah artikel ini membantu?

Beri nilai untuk artikel ini

You already voted!
Artikel Terkait

Temukan lebih banyak artikel berdasarkan topik yang diminati.

Mengenal Lebih Dekat MIR4 NFT: Aset Digital Unik dalam Dunia MMORPG
30/08/2023
Mengenal Lebih Dekat MIR4 NFT: Aset Digital Unik dalam Dunia MMORPG

Jelajahi dunia MIR4 NFT dalam MMORPG. Pelajari tentang aset digital unik, perdagangan, dan dampaknya pada pengalaman bermain

30/08/2023
Memahami Konsep Asset Under Management (AUM) dalam Investasi
29/08/2023
Memahami Konsep Asset Under Management (AUM) dalam Investasi

Telusuri peran penting AUM dalam mengukur pertumbuhan pasar dan tingkat kepercayaan investor di dunia aset kripto yang dinamis selengkapnya di Indodax Academy

29/08/2023
Merit Circle (MC) Kini Hadir di INDODAX!

Menyambut bulan Agustus, aset kripto (MC) coin akan hadir di INDODAX. Jadi jangan lewatkan kesempatan ini dan temukan informasi selengkapnya di sini!