Ethereum VS Bitcoin,  Apa yang membedakannya?
icon search
icon search

Top Performers

Ethereum VS Bitcoin,  Apa yang membedakannya?

Home / Artikel & Tutorial / judul_artikel

Ethereum VS Bitcoin,  Apa yang membedakannya?

sejarah ethereum img artikel indodax 01

Daftar Isi

Ethereum menjadi salah satu aset digital terbesar selain bitcoin. Ethereum memiliki aset kriptonya sendiri yang disebut Ether (ETH). Ethereum adalah nama sebuah jenis aset digital yang juga bergerak di atas teknologi peer-to-peer seperti halnya Bitcoin. Platform desentralisasi yang dimiliki Ethereum diciptakan khusus untuk digunakan sebagai tempat menyimpan, menyebarkan, dan menjelaskan smart contracts.

Sederhananya, ETH adalah blockchain terkemuka di dunia yang dapat di program. Melalui platform Ethereum, para developer dapat menciptakan berbagai bentuk pasar baru, menyimpan data-data penting seperti perjanjian kerjasama, hutang, akta perusahaan, dan lain-lain, serta mengirimkan uang kemanapun dan kapanpun yang mereka mau tanpa harus bergantung pada pihak ketiga.

Transaksi dengan ETH pun bisa menjadi lebih efisien, karena menghapus perantara dari sistem yang digunakan. Beberapa ahli mengatakan, ETH bertujuan untuk menjadi komputer dunia.

Kilas Sejarah Ethereum

Adalah seorang pemrogram komputer muda, Vitalik Buterin yang meluncurkan ETH di tahun 2015. Dimana awalnya di umurnya yang ke 17, tepatnya tahun 2012 ia dikenalkan oleh sang ayah kepada Bitcoin. Ketertarikan Vitalik pada Bitcoin, membuatnya penjadi penulis di Bitcoin Magazine. Dari sana, Vitalik mengajukan ide improvisasi pada platform Bitcoin, namun tidak diwujudkan, yang membuatnya memutuskan untuk membuat mata uang kriptonya sendiri.

Pria kelahiran Moscow yang menetap di Kanada ini akhirnya putus kuliah. Ia keluar dari University of Waterloo dan mengganti kegiatannya dengan berkeliling dunia untuk mengunjungi individu hebat yang bekerja pada Bitcoin.

Pria yang masuk ke dalam daftar Fortune’s 40 under 40 ini akhirnya membuat platform teknologi blockchain, yaitu Ethereum. Walaupun nilainya belum setara dengan Bitcoin, jika dilihat dari segi kapitalisasi pasar, saat ini Ethereum berada di urutan kedua setelah Bitcoin, dimana harga untuk 1 ETH per 18 September 2020 ini adalah RP 5.725.000.

Ethereum VS Bitcoin: Apa perbedaannya?

Ethereum dan Bitcoin selain keduanya merupakan aset kripto, juga memiliki kesamaan, yaitu menggunakan jaringan teknologi blockchain yang terdesentralisasi. Keduanya juga dapat diproduksi melalui proses mining. Meskipun ada banyak perbedaan teknis antara Bitcoin dan Ethereum, perbedaan yang paling utama adalah tujuan dan fungsinya.

  1. Adapun mengenai jumlahnya, ETH dan BTC sangat berbeda. Aset kripto yang diciptakan oleh Satoshi Nakamoto ini dibatasi hanya 21 juta token saja, sedangkan ETH tidak memiliki batasan jumlah tertentu.
  2. Sedangkan pada fungsinya, BTC menawarkan sistem uang elektronik peer-to-peer untuk pembayaran atau transfer Bitcoin. Sedangkan ETH memiliki fokuskan pada blockchain-nya untuk menjalankan program ter-desentralisasi, diantaranya pembayaran atau transfer Ethereum. Bahkan transfer menggunakan ETH jauh lebih cepat dibandingkan dengan BTC.
  3. Fee transaksi dalam penggunaan BTC dan ETH juga berbeda. BTC punya fee transaksi yang tetap dan tidak dibedakan. Lain halnya pada ETH, fee transaksinya tergantung pada daya komputasi masing-masing klien sehingga fee tidak tetap.
  4. Selain itu, dalam fungsinya, BTC kerap dijadikan alat menyimpan daftar saldo dan transaksi di blockchainnya, sementara blockchain Ethereum memiliki rancangan untuk menyimpan berbagai data yang bisa digunakan oleh program-program komputer (aplikasi terdesentralisasi atau dapps) yang berjalan di blockchain Ethereum.

Pengembang di seluruh dunia dapat membangun dan menjalankan aplikasi terdesentralisasi pada blockchain Ethereum. Jadi, ETH juga bermanfaat diantaranya untuk memperbaiki industri keuangan juga sebagai tempat penyimpanan informasi pribadi.

Di dunia, ada banyak sekali mata uang digital, dan ETH bisa menjadi salah satu pilihan kamu. Selain dengan cara mining, ETH juga bisa didapatkan dengan cara termudah yaitu melakukan trading di platform favorite kamu. Dengan menggunakan platform exchange atau bursa aset kripto, maka kamu dapat melakukan jual-beli ETH, terutama kalau kamu sudah memiliki mata uang digital lain, seperti BTC, maka kamu dapat langsung membeli ETH. 

Demikianlah penjelasan mengenai sejarah Ethereum, dan kabar baiknya saat ini ada fitur terbaru yang bernama ethereum staking yang bisa kamu coba di Indodax. Yuk raih impianmu dengan staking dan dapatkan penghasilan tambahan!

Apakah artikel ini membantu?

Beri nilai untuk artikel ini

You already voted!
Artikel Terkait

Temukan lebih banyak artikel berdasarkan topik yang diminati.

Mengenal Lebih Dekat MIR4 NFT: Aset Digital Unik dalam Dunia MMORPG
30/08/2023
Mengenal Lebih Dekat MIR4 NFT: Aset Digital Unik dalam Dunia MMORPG

Jelajahi dunia MIR4 NFT dalam MMORPG. Pelajari tentang aset digital unik, perdagangan, dan dampaknya pada pengalaman bermain

30/08/2023
Memahami Konsep Asset Under Management (AUM) dalam Investasi
29/08/2023
Memahami Konsep Asset Under Management (AUM) dalam Investasi

Telusuri peran penting AUM dalam mengukur pertumbuhan pasar dan tingkat kepercayaan investor di dunia aset kripto yang dinamis selengkapnya di Indodax Academy

29/08/2023
Merit Circle (MC) Kini Hadir di INDODAX!

Menyambut bulan Agustus, aset kripto (MC) coin akan hadir di INDODAX. Jadi jangan lewatkan kesempatan ini dan temukan informasi selengkapnya di sini!