Indodax Academy Eps.46 : Sejarah Singkat Blockchain dan Bitcoin
icon search
icon search

Top Performers

Sejarah Singkat dan Tokoh di Balik Blockchain dan Bitcoin

Home / Artikel & Tutorial / judul_artikel

Sejarah Singkat dan Tokoh di Balik Blockchain dan Bitcoin

thumbnail tutorial eps.46 IG 1080x1080 indodax

Daftar Isi

Blockchain dan bitcoin sama atau berbeda ya?

Blockchain terdiri atas dua kata, yakni “block” yang artinya kelompok, dan “chain” yang artinya rantai. Hal ini mencerminkan cara kerja blockchain yang memanfaatkan sumber daya komputer untuk menghubungkan blok-blok untuk mempermudah proses eksekusi dari transaksi.

Sekarang, kita masuk ke sejarah singkat blockchain! Dikutip dari buku berjudul Blockchain for Dummies yang ditulis oleh Manav Gupta, diuraikan bahwa pada awalnya, blockchain dibentuk dan dikembangkan untuk memenuhi suatu kebutuhan yang besar akan sebuah sistem yang bekerja lebih efektif, efisien, hemat biaya, lebih menjamin, dan terbukti lebih aman untuk melakukan tugas berupa merekap berbagai transaksi keuangan yang terjadi di masa mendatang.

Ide tentang penggunaan blockchain sendiri dibentuk pada tahun seribu sembilan ratus sembilan puluh satu, di mana pada saat itu, terdapat dua penulis, yaitu Stuart Haber dan W. Scott Stornetta, yang menerbitkan sebuah jurnal yang berjudul Journal of Cryptography: How to Time Stamp a Digital Document.

Adapun tokoh di balik teknologi blockchain yang diciptakan bersama bitcoin dikenal menggunakan nama samaran sebagai Satoshi Nakamoto. Pada tahun dua ribu sembilan, Nakamoto, seorang tokoh misterius menginginkan sarana terdesentralisasi, permanen, dan dapat digunakan publik untuk merekam pembuatan dan distribusi setiap bitcoin. Berbeda dengan uang yang dihasilkan oleh sebuah bank sentral, yang masih berbentuk uang tradisional, keberadaan dari bitcoin ini sedikit berbeda, di mana bitcoin tak memiliki sebuah otoritas sentral, serta tidak memiliki pihak yang bekerja untuk mengontrolnya.

Meskipun Nakamoto merancang blockchain sebagai buku besar publik, tidak lama kemudian blockchain yang didukung izin yang dikendalikan oleh perusahaan atau grup tertentu muncul. Blockchain legal ini digagas oleh Nicholas Weaver, peneliti senior di The International Computer Science Institute.

Perusahaan tersebut juga menggunakan blockchain untuk melakukan berbagai hal, seperti mengelola informasi farmasi, melacak pengiriman barang, dan melacak asal muasal makanan.

Selain itu, Catherine Tucker, seorang profesor di MIT Sloan School of Management, melihat potensi luar biasa dalam teknologi blockchain. Ia melihat blockchain paling berguna untuk mengelola mata uang digital dan melacak data kesehatan, serta asuransi.

Mengutip majalah Entrepreneur, sejauh ini orang telah menambang lebih dari delapan belas juta dari jumlah total dua puluh satu juta bitcoin yang ada, dan setiap transaksi di Bitcoin telah dicatat pada blockchain.

Tanpa bergantung sepenuhnya kepada otoritas pusat dalam hal pengawasan, memperoleh verifikasi, menyetujui permohonan transaksi, serta mengolah pemasukan uang, bitcoin justru lebih memilih melakukan itu semua menggunakan jaringan dengan koneksi peer to peer.

Tiga sifat utama Blokchain :

  • Desentralisasi

Yang dimaksud dengan desentralisasi adalah tidak terpusat, yang artinya keseluruhan pengambilan keputusan diserahkan kepada para pengguna sistem tanpa adanya salah satu individu yang dapat memaksakan kehendaknya kepada individu lain, tanpa persetujuan mayoritas pengguna sistem.

  • Transparan

Sebagian besar orang menilai bahwa blockchain memberikan sebuah privasi, namun sebagian lainnya menyebutnya memberikan sebuah transparansi. Kenapa ya?

Jadi, hal ini dikarenakan identitas seseorang akan otomatis disembunyikan oleh blockchain dengan menggunakan cara kriptografi yang berbentuk sangat kompleks. Selain itu, data yang dimuat juga hanyalah berupa data alamat publik yang dimiliki oleh orang tersebut.

Atau dalam kata lain, meskipun kalian dapat melihat riwayat transaksi yang dilakukan orang tersebut, kalian tetap saja tidak bisa mengetahui identitas asli dari orang tersebut!

  • Abadi

Dalam konteks blockchain, kekekalan atau keabadian memiliki arti bahwa apabila sudah ada data yang terinput atau masuk ke dalam database, maka data tersebut sudah tidak bisa lagi dilenyapkan, dirusak, dan apalagi dihapus. Dengan begitu, kalian tentunya harus lebih dapat memperhatikan atas data apa yang akan kalian masukkan ke dalam blockchain!

Apakah artikel ini membantu?

Beri nilai untuk artikel ini

You already voted!
Artikel Terkait

Temukan lebih banyak artikel berdasarkan topik yang diminati.

Mengenal Lebih Dekat MIR4 NFT: Aset Digital Unik dalam Dunia MMORPG
30/08/2023
Mengenal Lebih Dekat MIR4 NFT: Aset Digital Unik dalam Dunia MMORPG

Jelajahi dunia MIR4 NFT dalam MMORPG. Pelajari tentang aset digital unik, perdagangan, dan dampaknya pada pengalaman bermain

30/08/2023
Memahami Konsep Asset Under Management (AUM) dalam Investasi
29/08/2023
Memahami Konsep Asset Under Management (AUM) dalam Investasi

Telusuri peran penting AUM dalam mengukur pertumbuhan pasar dan tingkat kepercayaan investor di dunia aset kripto yang dinamis selengkapnya di Indodax Academy

29/08/2023
Merit Circle (MC) Kini Hadir di INDODAX!

Menyambut bulan Agustus, aset kripto (MC) coin akan hadir di INDODAX. Jadi jangan lewatkan kesempatan ini dan temukan informasi selengkapnya di sini!