Indodax market signal 8 Maret 2021 kali ini kembali menerbitkan aset kripto yang bullish and bearish selama satu minggu kedepan. Seperti biasa, bitcoin kembali masuk ke salah satu aset kripto dengan tren bullish. Lalu, bagaimanakah dengan coin atau token lainnya?

Bagi kamu yang sudah mendapat profit minggu ini, selamat ya! Karena seperti biasa, kita bisa melihat banyak tren berwarna hijau di market Indodax seminggu ini.

Meskipun begitu, ada beberapa aset kripto yang mengalami penurunan pekan lalu. Jadi, kamu harus berhati-hati, bisa saja aset kripto menurun sewaktu-waktu. Nah, di artikel kali ini juga akan dibahas 5 aset kripto yang diprediksi mengalami penurunan harga. 

Berikut 5 aset kripto bullish and bearish di market Indodax pada pekan ini.  

5 Aset Kripto Bullish Pekan Ini  

• Bitcoin (BTC)

Aset kripto pertama yang mengalami tren bullish adalah Bitcoin. Walaupun belum kembali ke angka all time high-nya lagi, tetapi, kenaikan Bitcoin di minggu ini membawa tren positif. 

Meskipun begitu, Bitcoin tidak akan mengalami penurunan harga yang begitu dalam, kemarin BTC sempat menyentuh lagi ke angka Rp 600 jutaan. Yang mana sekarang sudah kembali ke angka Rp 700 jutaan.

Bitcoin memang sudah tidak perlu diragukan lagi. Salah satu bentuk kesuksesan Blockchain pertama ini diprediksi akan mencapai harga milyaran loh!

• Basic Attention Token (BAT)

Aset kripto yang mengalami tren bullish kedua adalah BAT. Bisa dilihat dari chart di bawah, harga BAT mengalami kenaikan yang cukup menguntungkan. Bahkan, di tanggal 3 Maret 2021, BAT menyentuh level tertingginya di harga Rp 11.171,-

BAT sendiri merupakan utilitas token dari perusahaan yang bernama Brave. Token yang berdiri di atas jaringan Ethereum ini dapat digunakan untuk mendapatkan berbagai iklan dan layanan berbasis perhatian pada platform Basic Attention Token.

• Theta (THETA)

Aset kripto berikutnya yang mengalami kenaikan harga adalah THETA. Seperti yang terlihat di chart di bawah ini, THETA mengalami tren yang terus naik, walaupun sempat ada penurunan harga yang cukup dalam. Di tanggal 5 Maret 2021, THETA menyentuh harga tertingginya di angka Rp 67.054.

THETA sendiri adalah token Mainnet berbasis protokol Theta, yang mana Mainnetnya diluncurkan pada tanggal 15 Maret 2019 lalu.

• Theta Fuel (TFUEL)

Selanjutnya ada TFUEL. Aset kripto ini mengalami kenaikan yang tajam dan terus menunjukkan tren Bullish. Terlihat dari chart di bawah ini, sama seperti THETA, TFUEL menyentuh level tertingginya di angka Rp 2.437 pada tanggal 5 Maret 2021.

TFUEL digunakan untuk menyalakan operasi rantai seperti pembayaran ke relay untuk berbagi aliran video, atau untuk menyebarkan atau berinteraksi dengan fitur Smart Contract.

• Uniswap (UNI)

Uniswap (UNI) merupakan aset kripto kelima yang akan mengalami kenaikan harga. Uniswap sendiri merupakan salah satu aset kripto decentralized finance (DeFi) yang paling populer yang merupakan aset kripto dari platform DeFi dengan nama yang sama.

Di platform Uniswap, kamu bisa melakukan staking atau menjaminkan satu aset kripto. Kemudian, stakers mendapatkan pinjaman berupa aset kripto lainnya. 

Seperti yang kamu tahu, DeFi memang sedang sangat digandrungi di industri Blockchain saat ini, maka jelas saja kenaikan harga aset kripto yang satu ini akan selalu berkembang.

5 Aset Kripto Bearish

• DAD (DAD)

Aset kripto yang mengalami penurunan atau bearish pertama adalah DAD. Token DAD adalah sejenis aset kripto yang berbasis komunitas. DAD melakukan tugas penting untuk memilih produsen blok dan pemungutan suara komunitas. Ini juga merupakan pembayaran dan mata uang penting dalam ekosistem periklanan DAD. 

Pengiklan dapat beriklan, membeli kueri grup target, dan layanan lainnya, dan mendapatkan data besar melalui pembayaran token DAD.

• USD Coin (USDC)

Aset kripto yang mengalami penurunan harga atau bearish berikutnya adalah USDC.

USDC adalah stablecoin yang didukung oleh dolar AS, yang disimpan sebagai cadangan oleh lembaga keuangan yang diatur. Token itu sendiri juga dikeluarkan oleh lembaga keuangan yang diatur, dan setiap token dapat ditukarkan dengan satu dolar – secara efektif memberikan harga cryptocurrency yang stabil.

Namun, mulai dari tanggal 6 Maret 2021 lalu, chart USDC terus mengalami tren berwarna merah hingga di level terendahnya saat ini yaitu Rp 14.283.

• Monero (XMR)

Aset kripto yang mengalami penurunan atau bearish berikutnya adalah Monero, atau XMR. 

Proyek Monero percaya bahwa uang akan sepenuhnya terdesentralisasi di masa depan tanpa berada di bawah kendali organisasi mana pun bersama dengan kemampuan paradigma ekonomi baru yang sepenuhnya transparan.

Mata uang monero (XMR) digunakan sebagai pembayaran online; karena privasinya yang tak tertandingi, anonymous dan tidak dapat dilacak. Monero adalah cryptocurrency populer di pasar gelap dan dark web.

Monero (XMR) adalah mata uang digital dengan fokus pada transaksi pribadi dan tahan sensor. Tidak seperti Bitcoin dan Ethereum, Monero menggunakan kriptografi untuk melindungi alamat pengiriman dan penerimaan, serta jumlah yang ditransaksikan, memungkinkan transaksinya menjadi rahasia dan tidak dapat dilacak.

• Tether (USDT)

Seperti USDC, stablecoin ini mengalami penurunan atau bearish. Tether memberi Anda manfaat bersama dari teknologi blockchain terbuka dan mata uang tradisional dengan mengubah uang Anda menjadi mata uang digital yang stabil dan setara. 

Namun, seminggu terakhir, harganya menunjukkan penurunan. Walaupun harganya memang tidak berfluktuasi dengan signifikan seperti aset kripto lainnya, kamu masih bisa berekspektasi akan kenaikan harga dari aset kripto yang satu ini, lho!

• Cardano (ADA)

Terakhir, ada Cardano atau ADA yang mengalami tren Bearish di minggu ini. 

Jika kamu lihat chart di bawah ini, tren harga ADA memang terus mengalami penurunan. Tetapi, tim Cardano telah membatasi jumlah maksimum koin ADA sekitar 45 miliar. Hal ini berarti kenaikan dan penurunan harga ADA memang masih akan bervariasi.

 

NOTE: Jika EMA 5, melewati garis WMA 75, 85 dan EMA 200 dan garis tersebut berpotongan dari bawah ke atas, maka trend market cenderung naik (bullish), di tiap tabel di atas menunjukkan apabila, nilai EMA 5 lebih tinggi dari WMA 75,85 dan EMA 200 maka market cenderung naik (bullish). 

Apabila nilai RSI dan MACD menunjukkan satu kondisi yang sama, berarti market menunjukkan tren yang sama, kondisi overbought (jenuh beli), atau oversold (jenuh jual), adalah salah satu indikator bahwa market sudah berada di titik pergantian arah trend. 

 

PERHATIAN : Semua konten yang mencakup teks, analisis, prediksi, gambar baik berupa grafis maupun chart, serta berita yang dimuat di website ini, hanya digunakan sebagai informasi perdagangan belaka, dan bukan merupakan anjuran atau saran untuk melakukan sebuah tindakan dalam bertransaksi baik membeli atau menjual aset kripto tertentu. Semua keputusan perdagangan aset kripto merupakan keputusan independen oleh pengguna. Oleh sebab itu, segala resiko yang timbul karenanya, baik untung ataupun rugi, bukan menjadi tanggung jawab Indodax.