Karya seni mozaik, yang biasanya hadir dalam format tiga dimensi (3D) di dunia nyata, saat ini juga bisa dibuat dalam bentuk non-fungible token (NFT).

Hal itu terjadi seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi saat ini. Hasilnya, mozaik kini juga bisa hadir dalam format digital.

Bahkan, saat ini, mozaik dengan bentuk digital ini juga telah merambah dunia NFT. Nah, buat kamu yang penasaran dengan karya seni yang satu ini, simak yuk ulasannya di bawah ini!

Pengertian Karya Seni Mozaik

Pada Kamus Besar Bahasa Indonesia, mosaik (mozaik) didefinisikan sebagai seni dekorasi bidang dengan kepingan bahan keras berwarna yang disusun dan ditempelkan dengan perekat.

Pada dasarnya, mozaik merupakan gambar yang terdiri dari bagian-bagian kecil yang secara tradisional adalah ubin kecil yang terbuat dari terakota, pecahan kaca, keramik, atau marmer yang lazimnya ditempelkan ke lantai dan dinding.

Karya seni yang satu ini biasanya akan menggabungkan potongan-potongan kecil benda, misalnya batu, kaca, atau keramik sehingga akan membentuk gambar yang estetik. Nantinya, potongan-potongan kecil ini akan direkatkan dengan lem khusus sehingga terbentuk pola yang dikehendaki.

Sejarah Karya Seni Mozaik

Tate Gallery mencatat, sejarah mozaik ini telah berlangsung lebih dari 5 ribu tahun. Kegunaannya sendiri adalah sebagai sebuah media dekoratif.

Sementara itu, mengutip Google Arts & Culture, karya seni mozaik ini konon diperkenalkan kali pertama di Eropa dari Mesopotamia sejak 5 milenium yang lalu. Selanjutnya, karya seni unik yang satu ini disebarluaskan dari Yunani ke seluruh Eropa oleh kekaisaran Romawi.

Kepopopuleran seni mozaik ini lantas merangsek ke seluruh jazirah Eropa selama kurun kurun waktu abad 14—17 Masehi atau yang dikenal sebagai era “Renaisans”. Pada masa itu, dekorasi dinding dan langit-langit diketahui banyak menggunakan mozaik.

Berikutnya, pada periode Victoria akhir hingga awal abad ke-20—era gerakan Art Nouveau—para seniman kemudian mengeksplorasi bentuk-bentuk dan teknologi baru untuk menciptakan mozaik yang terinspirasi oleh garis lengkung tanaman dan bunga yang elegan.

Sementara itu, di era saat ini, mozaik dibuat oleh para seniman dan pengrajin di seluruh dunia dengan bahan-bahan berupa tessera keramik, batu tradisional, kaca patri, dan juga enamel.

Karya Seni Mozaik Digital

Seperti disinggung di awal tulisan, karya seni yang satu ini pun telah hadir dengan format digital, sebagai buah dari perkembangan teknologi yang kian pesat di era modern.

Selain itu, juga ada photographic mosaic atau photomosaic yang menjadi bentuk perkembangan selanjutnya dari seni mozaik di era saat ini. Dalam hal ini, Joseph Francis, sang penemu photomosaic, diketahui sukses membuat sebuah poster berjudul “Live from Bell Labs”. 

Poster unik itu menghadirkan potret seorang perempuan yang dibentuk dari banyak foto dengan ukuran kecil. Nah, sekiranya potret itu diperbesar, akan terlihat sejumlah foto dengan ukuran yang lebih kecil.

Menariknya lagi, serangkaian foto itu dapat membentuk sebuah objek baru lantaran disusun menurut warna yang sepadan.

Seni Mozaik sebagai NFT

Selain photomosaic, perkembangan berikutnya dari karya mozaik adalah hadirnya NFT mozaik. Mozaik versi digital yang satu ini menjadi tren terbaru ketika gelombang hype NFT mengejutkan seluruh dunia.

Di ekosistem NFT sendiri memang ada sejumlah digital artist yang menawarkan karya seni mozaik digital ini. Nah, puncaknya sendiri terjadi ketika sebuah karya bertajuk “Everyday’s: the First 5000 Days”, laku terjual dengan harga fantastis lewat rumah lelang terkenal dunia, Christie’s.

Karya seni mozaik milik Beeple itu, pada Maret 2021 lalu, diketahui dilepas dengan harga mencapai $69 juta. Karya mozaik yang satu ini kabarnya mulai dirancang oleh Mike Winkelmann—sebagai sosok di balik Beeple—sejak tahun 2013 silam.

Karya ini pun sudah terhubung dengan NFT yang berlaku sebagai “sertifikat autentikasi digital” serta dikelola oleh teknologi blockchain. Yang menarik dari karya ini adalah karena ia tidak punya identifikasi fisik apa pun.

Pasalnya, karya dan sertifikasinya berbentuk digital, yang kemudian diwujudkan sebagai NFT. Menurut rumah lelang Christie’s, karya unik ini dapat dibeli dengan aset kripto Ethereum.

Cara Menjual Karya Seni di NFT

Jika kamu tertarik untuk mencoba menjual karya seni di NFT maka simak yuk panduannya berikut ini.

1. Pilih blockchain 

Pertama, silakan pilih blockchain yang akan kamu gunakan. Blockchain ini akan berfungsi sebagai penerbit yang kemudian digunakan. Misalnya saja Ethereum, Polkadot, Binance Smart Chain, atau Tezos.

Di sini, misalnya, kamu bisa menggunakan OpenSea yang terhubung ke jaringan blockchain Ethereum.

2. Buka laman Opensea

Selanjutnya, masuk ke laman https://opensea.io dan klik opsi “My Profile” yang ada di pojok kanan atas layar.

3. Pilih opsi “Sign Up”

Isilah data kelengkapan akun kamu dan pastikan sudah terisi sepenuhnya.

4. Pilih Opsi “Create” pada kanan atas layar

Jika sudah maka lanjutkan dengan memilih opsi “My Collections”.

5. Aktivasi dompet digital

Berikutnya, lakukan aktivasi terhadap dompet digital kamu yang telah terpilih dengan Open Sea.

6. Pilih “Create New Collection”

Kalau sudah maka silakan klik “Create” untuk detail koleksi.

7. Tambahkan karya terbaru

Caranya, kamu bisa memilih opsi “Add New Item” yang dapat mengunggah file berupa gambar, video, atau audio.

8. Klik “Create”

Selamat! Karya seni kamu sudah otomatis terbit di NFT.

Demikianlah ulasan tentang karya seni mozaik yang kini telah diadopsi sebagai karya digital, bahkan dalam format NFT. Yuk, simak terus ulasan terbaru lainnya seputar dunia aset digital hanya di Indodax Academy.