Di artikel ini, kita akan membahas klasifikasi aset kripto berdasarkan kategori. Ternyata, aset kripto bisa dibagi ke beberapa klasifikasi terutama Coin dan Token. Lantas, apa yang membedakan masing-masing aset kripto?
Coin adalah aset kripto yang berfungsi secara independen dari platform lainnya, yang berarti memiliki teknologi atau sistem blockchain-nya sendiri (misalnya Bitcoin, Bitcoin Cash, dll). Sedangkan, Token adalah project blockchain yang menggunakan platform blockchain yang sudah ada sebelumnya atau dibuat di atas blockchain lain, misalnya USD Tether yang menggunakan platform blockchain Ethereum.
Untuk melihat contoh Coin dan Token, kalian bisa buka CoinMarketCap.com, klik Cryptocurrencies dan klik Top 100 Coins Only. Kalian bisa melihat koin-koin yang berada di Top 100. Untuk Token, kalian bisa klik Cryptocurrencies lagi, dan klik Top 100 Tokens Only untuk melihat token-token yang berada di Top 100.
Selebihnya, untuk Coin ada 2 jenis yang umum yang diketahui oleh publik, loh! Yang pertama adalah Bitcoin. Pastinya kalian sudah familiar dong dengan Bitcoin? Tentu saja, ia adalah aset kripto pertama yang ditemukan di dunia! Selain Bitcoin, ada juga yang dikenal sebagai Altcoin atau alternative coins. Altcoins berasal dari versi alternatif Bitcoin dengan sedikit perubahan, tapi ada juga yang jauh berbeda dari Bitcoin.
Token maupun Coin, selain harganya berdasarkan supply dan demand dari para pemegang aset kripto-nya, ada juga loh yang proses pembentukan harganya berdasarkan cara yang berbeda! Yaitu, pembentukan supply dan demand yang dipatok dengan komoditas fisik tertentu. Contohnya, DigiX dan PaxGold yang diperdagangkan di Indodax. Setiap tokennya berbasis pada komoditas emas yang dimiliki oleh perusahaan Token tersebut. Sehingga, harga Digix dan PaxGold senilai dengan harga emas asli. Ini adalah cara baru dan mudah untuk menginvestasi emas serta tersedia di Indodax.
Selanjutnya, ada aset kripto juga yang berbasis pada mata uang fiat. Kalau di marketplace Indodax, ada USDT dan USDC yang berbasis pada uang kertas dolar atau Statis Euro yang berbasis pada mata uang Euro. Sehingga, harga token tersebut bergerak mengikuti harga mata uang kertas penjaminnya. Menarik sekali, kan?
Sampai sini, pasti kalian sudah bisa mengklasifikasi aset kripto berdasarkan kategori.