Mengulik Selengkapnya Apa Itu Indikator Hammer Candlestick
icon search
icon search

Top Performers

Mengulik Indikator Hammer Candlestick dalam Trading Aset Kripto

Home / Artikel & Tutorial / judul_artikel

Mengulik Indikator Hammer Candlestick dalam Trading Aset Kripto

Mengulik Selengkapnya Apa Itu Indikator Hammer Candlestick

Daftar Isi

Indikator hammer candlestick adalah salah satu indikator dalam trading aset kripto yang sering digunakan dalam mengidentifikasi reversal. Untuk diketahui, ada dua pola yang paling umum dan gampang untuk diidentifikasi pada analisis teknis pasar, termasuk pada trading kripto, dan salah satunya adalah candle yang satu ini.

Pada umumnya, candle ini bakal muncul di akhir aksi harga tren, dengan ciri bentuk tubuhnya yang kecil dan bayangan/sumbu yang lebih panjang ketimbang ukuran tubuhnya itu.

Sebagai informasi juga, indikator hammer ini memang sering diamati di pasar forex dan memberikan pengetahuan penting soal pembalikan trend. Bagi para trader, sangat penting untuk memahami ada banyak hal yang perlu diketahui pada hammer ini.

Di lain sisi, faktor validasi penting untuk candlestick ini adalah pada aksi harga dan lokasi candlestick-nya—apabila dilihat dalam tren yang ada. Lalu, apa sebenarnya jenis candlestick yang satu ini? Simak penjelasan berikut ini.

Apa Itu Hammer Candlestick?

Pada dasarnya, hammer candlestick adalah pola dalam grafik harga yang terjadi saat sebuah sekuritas diperdagangkan secara signifikan dan lebih rendah ketimbang pembukaannya, tetapi reli dalam periode penutupan mendekati harga pembukaan. 

Menurut sejumlah ahli, candlestick yang satu ini juga berarti sebagai pattern pembalikan bullish yang sering hadir di akhir tren turun. Pola tersebut kemudian membentuk candle seperti palu, dengan bayangan bawahnya setidaknya dua kali lebih panjang ketimbang ukuran tubuhnya yang sejati. 

Adapun tubuh candle ini mewakili adanya perbedaan di antara harga pembukaan dan penutupan. Sementara itu, bayangannya menunjukkan harga tinggi dan rendah untuk periode dimaksud.

Diketahui, candlestick hammer yang paling umum, yakni hammer bullish yang mempunyai badan lilin kecil dan sumbu bawah yang diperpanjang—untuk menunjukkan penolakan harga yang lebih rendah.

Ada juga pola lain yang diwaspadai oleh trader, yakni hammer reversal (palu terbalik), yang merupakan bullish hammer terbalik. Penjelasan tentang keduanya adalah sebagai berikut.

  1. Candlestick Bullish Hammer

Adapun candlestick hammer yang satu ini akan muncul di bagian bawah tren penurunan dan menandakan pembalikan naik. Pola hammer ini mempunyai tubuh yang kecil, sedikit, atau juga tanpa sumbu atas, sedangkan sumbu bawahnya panjang atau seperti palu.

Pada pola ini, akan tampak ketika harga turun ke posisi terendahnya yang baru, tetapi tekanan beli selanjutnya akan membuat harga dipaksa untuk ditutup lebih tinggi, yang menandakan adanya potensi pembalikan. Adapun sumbu bawah yang diperpanjang, menunjukkan penolakan harga yang lebih rendah.

  1. Candlestick Hammer Terbalik

Layaknya hammer bullish, candlestick hammer terbalik ini pun akan memberikan sinyal untuk pembalikan naik. Sejalan dengan namanya, candlestick berarti palu terbalik, yang mempunyai sumbu atas yang panjang, tubuh kecil, dengan sedikit/atau bahkan tanpa sumbu bawah.

Sebagai informasi, candlestick yang satu ini dibuka di bagian bawah tren turun sebelum bulls mendorong harga ke atas, yang tampak pada sumbu atas yang diperpanjang. Di samping itu, harga akhirnya akan kembali turun menuju level pembukaan, tetapi ditutup di atas pembukaan—hal itu untuk memberikan sinyal bullish. Apabila momentum pembelian berlanjut, hal itu akan tampak dalam pergerakan harga selanjutnya yang bergerak lebih tinggi.

Cara Penggunaan Hammer Candlestick dan Batasannya

Untuk mengetahui cara penggunaan pola hammer, simak terlebih dahulu grafik pergerakan harga suatu aset di bawah ini.

Screen Shot 2022 03 31 at 09.23.59

Pola di atas mempunyai bayangan bawah yang lebih panjang ketimbang tubuhnya. Di pola tersebut, tampak adanya kemungkinan untuk pembalikan harga ke atas. Kemudian, , konfirmasi datang pada pola candle berikutnya, dengan jaraknya lebih tinggi, lalu harga pun sukses memperoleh tawaran hingga penutupan atau jauh di atas harga penutupan hammer
Biasanya, momen konfirmasi pada candle, yakni ketika trader masuk untuk mulai membeli sebuah aset sehingga stop loss mulai ditempatkan di bawah harga terendah hammer atau bahkan posisinya persis di bawah tubuh hammer—apabila harga nantinya bergerak menjadi lebih tinggi secara agresif selama candle terkonfirmasi.

Dalam menggunakan candlestick ini, ada juga beberapa batasan yang perlu diketahui, antara lain:

  1. Tidak ada jaminan bahwa harga sebuah aset bakal terus mengalami pergerakan ke arah atas candle konfirmasi.
  2. Adapun hammer dengan bayangan panjang dan candle konfirmasi yang kuat, bisa mendorong harga cukup tinggi dalam dua periode. Maka dari itu, momen tersebut bukanlah tempat dan waktu yang tepat untuk membeli sebuah aset. Hal itu lantaran stop loss dimaksud berada jauh dari titik masuk dan membuat lahirnya risiko yang dapat membuat seorang trader merugi.
  3. Indikasi tren tidak ada dalam candlestick ini. Pasalnya, hammer yang satu ini tidak bakal mempertimbangkan tren sehingga, apabila dipertimbangkan secara terpisah, hal itu akan memberikan sinyal yang salah.
  4. Perlu bukti pendukung. Bagi trader, perlu untuk mencari informasi tambahan atau bukti pendukung di grafik, yang mendukung kasus pembalikan. Hal ini perlu dilakukan untuk memasuki perdagangan dengan probabilitas tinggi.

Kelebihan dan Kekurangan Menggunakan Hammer Candlestick

Ada beberapa kelebihan atau keunggulan saat menggunakan candlestick hammer ini, di antaranya:

1. Trader akan lebih mudah untuk mengenali sinyal penolakan harga yang lebih rendah.
Terdapat dua sinyal yang diberikan dalam hal ini, yaitu:
a. Sinyal pembalikan/reversal, yakni pola yang menunjukkan penolakan harga yang lebih rendah. Saat ditemukan pada tren penurunan, sinyal itu dapat menandakan akhir dari tekanan jual dan mulai bergerak ke samping atau berbalik ke atas.
b. Sinyal keluar: Para trader yang mempunyai posisi pendek, bisa memantau candlestick hammer sebagai indikator bahwa tekanan jual mereda—hal ini pun menyajikan waktu yang ideal untuk menutup posisi pendek.
2. Bisa dipakai untuk mengenali meredanya tekanan jual. Dengan demikian, trader dapat menentukan waktu penutupan posisi pendek dengan tepat.
Sementara itu, beberapa kekurangan dari candlestick hammer adalah sebagai berikut:
a. Indikator yang ini cenderung mengabaikan tren sehingga punya potensi untuk menimbulkan kehadiran sinyal palsu.
b. Penggunaan hammer masih memerlukan data lain untuk dapat memperoleh analisis yang ideal pada situasi pembalikan harga aset. 

Nah, di luar kelebihan dan kekurangannya itu, penempatan indikator hammer candlestick ini memang harus dibarengi dengan strategi. Sebagai trader, Anda pun bisa mempelajari soal itu di Tokonews. Selamat mencoba!

Apakah artikel ini membantu?

Beri nilai untuk artikel ini

You already voted!
Artikel Terkait

Temukan lebih banyak artikel berdasarkan topik yang diminati.

Mengenal Lebih Dekat MIR4 NFT: Aset Digital Unik dalam Dunia MMORPG
30/08/2023
Mengenal Lebih Dekat MIR4 NFT: Aset Digital Unik dalam Dunia MMORPG

Jelajahi dunia MIR4 NFT dalam MMORPG. Pelajari tentang aset digital unik, perdagangan, dan dampaknya pada pengalaman bermain

30/08/2023
Memahami Konsep Asset Under Management (AUM) dalam Investasi
29/08/2023
Memahami Konsep Asset Under Management (AUM) dalam Investasi

Telusuri peran penting AUM dalam mengukur pertumbuhan pasar dan tingkat kepercayaan investor di dunia aset kripto yang dinamis selengkapnya di Indodax Academy

29/08/2023
Merit Circle (MC) Kini Hadir di INDODAX!

Menyambut bulan Agustus, aset kripto (MC) coin akan hadir di INDODAX. Jadi jangan lewatkan kesempatan ini dan temukan informasi selengkapnya di sini!