Kartu Yugioh atau Yu-Gi-Oh! Adalah NFT Trading Card adaptasi dari kartun/serial animasi berjudul sama dari negara Jepang yang sangat populer di dunia, terutama bagi generasi kelahiran tahun 1990-an.
Kartun ini diadaptasi dari serial manga karya Kazuki Takahashi—rilis pada tahun 1996—dengan judul yang sama.
Cerita dan alur yang menarik dari film/serial televisi ini membuat banyak kanak-kanak pada masa itu tertarik untuk mengumpulkan koleksi kartu Yu-Gi-Oh! yang kemudian beredar luas. Kartunya sendiri diproduksi pada tahun 1999 silam oleh Konami.
Namun, tahukah Anda bahwa koleksi kartu ini ternyata sekarang menjadi incaran alias buruan para kolektor serta gamers?
Hal itu terjadi karena koleksi kartu Yu-Gi-Oh! ini punya bahan kartu yang bagus dan stoknya pun terbatas. Di samping itu, pada awal penjualannya, kartu ini juga sangat mengesankan.
Salah satu kartu koleksi yang mencuri perhatian adalah kartu peringatan legendaris Seto Kaiba.
Kartu koleksi yang sangat tersohor itu bahkan dicetak hanya 1.000 unit di dunia. Dibungkus dengan kotak akrilik, kartu yang punya 99,9 persen perak murni ini dibanderol dengan harga fantastis, tepatnya $1.000 atau sekitar Rp14,4 juta (dengan asumsi kurs US Dollar ke Rupiah).
Akan tetapi, melampaui kartu peringatan legendaris Seto Kaiba tadi, ada satu kartu koleksi Yu-Gi-Oh! paling legendaris yang perlu Anda ketahui.
Kartu itu bernama Yu-Gi-Oh! TCG Masterpiece Series Blue-Eyes White Dragon yang baru-baru ini dirilis di Eropa. Bahkan, hanya dalam hitungan detik dari waktu pembukaan Pre-Order (PO)-nya, kartu ini langsung ludes terjual.
Baru-baru ini juga, kartu Yu-Gi-Oh! TCG Masterpiece Series Blue-Eyes White Dragon ini sukses membukukan rekor terbarunya. Hal itu terjadi usai kartu ini, yang dilelang di situs lelang eBay, berhasil meraih harga $11.000 atau kurang lebih Rp158,7 juta.
Kartu Yugioh—NFT Trading Card sebagai Investasi Digital yang Menguntungkan
Kesuksesan kartu koleksi Yu-Gi-Oh! mencetak rekor penjualan fantastis tersebut tentu tidak terlepas dari gelombang hype Non-Fungible Token (NFT) yang tengah terjadi belakangan ini.
Adapun pengadopsian NFT sendiri memang telah merambah berbagai bidang atau sektor, antara lain, seni, teknologi, dan budaya pop, yakni sebagai NFT trading card.
Pada fenomena koleksi kartu Yu-Gi-Oh!, misalnya, hype yang ditimbulkan oleh NFT membuat NFT trading card dari serial kartun asal Jepang itu—sebagai bentuk pengadopsian game ke NFT—berhasil mendulang pendapatan yang besar, seperti halnya yang terjadi pada sektor seni hingga budaya pop, yang direpresentasikan oleh kesuksesan NFT trading card semacam Candy Digital, Curio Card, SoRare, hingga yang sangat terkenal, yakni NBA Top Shot.
Untuk diketahui, NFT trading card ini sendiri merujuk kepada istilah “aset dasar fisik”, yakni aset keuangan dengan harga derivatif. Hal itu dipicu oleh keunikan NFT trading card, di antaranya adalah dalam perpindahannya ke medium digital sebagai koleksi yang punya nilai investasi.
Di sejumlah website atau marketplace, Anda pun bisa menemukan penjualan kartu-kartu NFT yang diperdagangkan ini. Di OpenSea, misalnya.
Cara Kerja NFT Trading Card
Untuk cara kerjanya sendiri, NFT trading card nyaris mirip dengan NFT kebanyakan. Akan tetapi, jenis NFT yang satu ini membuat token di Ethereum atau di blockchain smart contract.
Dalam hal ini, para pemilik NFT akan memperoleh keuntungan besar saat menjual item kepunyaannya itu apabila harga token ini juga naik.
Lebih jauh, NFT trading card juga mendapatkan pengakuan sebagai salah satu kemiripan dengan versi aslinya. Oleh sebab itu, sifat digitalisasi ini pun sangat unik dan nyaris tanpa celah. Sejumlah NFT trading card pun dihargai serta mahal, termasuk kartu yang sedang dibahas dalam tulisan ini, yakni kartu Yu-Gi-Oh!.
Kartu Yugioh: Saat Anak-anak Belajar Investasi dari Trading Card Game
Kepopuleran trading card game saat ini memang tidak bisa dibantah lagi. Bahkan, lantaran demikian populernya trading card game, ada sejumlah industri di negara Jepang yang sampai menggelar kompetisi permainan kartu untuk anak-anak.
Tujuan dari kompetisi ini adalah agar anak-anak dapat belajar soal investasi dari trading card game tersebut. Dengan memakai permainan kartu sebagai media pembelajaran, sejumlah industri di Jepang pun berharap agar pada masa mendatang nantinya akan hadir pada investor baru.
Misalnya saja yang dilakukan oleh sebuah organisasi nirlaba di Jepang bernama Asosiasi untuk Promosi Literasi Keuangan. Laporan dari japanesestation.com menyebut bahwa Asosiasi untuk Promosi Literasi Keuangan ini sudah mengembangkan “Economica”, yakni sebuah permainan kartu yang akan membuat dua pemain bisa bersaing dalam rangka meningkatkan aset-asetnya.
Adapun “Economica” adalah suatu simulasi lingkungan ekonomi, misalnya penurunan kurs yen (mata uang Jepang) serta pertumbuhan ekonomi berkelanjutan. Kompetisi permainan kartu “Economica” ini diadakan di berbagai bagian daerah di Jepang oleh Sumitomo Mitsui Asset Management Co.—salah satu pengembang trading card game, yang tentu saja dengan tujuan untuk mengasah kemampuan para anak dalam berinvestasi.
Itulah hal unik yang bisa kamu pelajari dari NFT Trading Card kartu yugioh. Kamu ingin belajar lebih banyak mengenai aset kripto sampai dengan perkembangan terbaru dari NFT? Jangan sampai ketinggalan.
Yuk simak terus update terbaru dari indodax Academy!
