Airdrop crypto pada dasarnya merupakan salah satu cara standar yang digunakan untuk memperoleh aset kripto dengan gratis.

Selain airdrop, juga ada cara standar lainnya yang digunakan, yakni bounty crypto.

Sebagaimana diketahui, memang terdapat beragam cara untuk mendapatkan uang secara online, mulai dari menyelesaikan tugas-tugas kecil

(Misal: mengisi formulir, bergabung dengan komunitas untuk layanan media sosial, dan sebagainya), dan hal itu pun menjadi salah satu taktik pemasaran dan rekrutmen dalam proyek kripto.

Dengan cara ini, para penggemar kripto dinilai bakal lebih tertarik untuk mempromosikan, menyebarkan kesadaran, dan mengembangkan proyek mereka.

Akan tetapi, agak sedikit berbeda, pada aset digital, hadiahnya akan didistribusikan langsung dari koin atau token yang dimasukkan ke dalam dompet peserta.

Lantas, apa perbedaan di antara keduanya? Yuk, simak di sini.

Mengenal Airdrop Crypto

Dalam sejarahnya, airdrop pertama kali dibuat oleh Satoshi Nakamoto. Kala itu, Satoshi bersedia memberikan Bitcoin kepada orang-orang yang akan membuat node.

Pada dasarnya, airdrop crypto adalah koin/token yang dibagikan secara cuma-cuma alias gratis oleh pihak developer mata uang yang tengah melakukan penjualan tokennya.

Ringkasnya, token ini dibagikan gratis ketika Anda mendaftar dan mengajak teman untuk bergabung melalui link refferal milik Anda.

Sebagai contoh, ketika ada satu developer yang sedang melakukan penjualan token dengan total pasokan token sebanyak 1 juta maka developer ini akan membaginya sebanyak 50% untuk Airdrop, sedangkan sisanya akan dijual kepada pembeli holder.

Oleh sebab itu, token ini bisa juga disebut sebagai semacam hadiah bagi para peserta yang terlibat dan mengikuti proyek di akun media sosial developer sekaligus membantu dalam upaya pemasarannya.

Praktik airdrop sendiri mulai menjadi lebih umum pada tahun 2017 silam dan pada tahun 2018 meningkat—seiring dengan naiknya jumlah koin dan token.

Lalu, bagaimana caranya bergabung dengan airdrop dan memperoleh token secara gratis?

Saat ini, langkahnya kian mudah dengan adanya situs web semacam airdroprating.io.

Di situ, para pengguna platform akan mendapatkan panduan untuk mengikuti airdrops terbaru bersama dengan instruksi untuk memperoleh beberapa token gratis.

Pada umumnya, langkah ini akan membuat Anda mengikuti beberapa platform media sosial, me-retweet unggahan proyek, dan mendaftar ke server Telegram.

Namun, apabila tidak maka airdrop dApps membutuhkan partisipasi simbolis dalam platform online milik developer yang bisa menjadi pengalaman belajar lain soal ekosistem kripto.

Di lain sisi, bagi proyek kripto dan pesertanya, airdrop sangatlah bermanfaat. Airdrop pun bisa dianggap sebagai prospek dalam hal pemasaran sebab peserta barangkali akan meluangkan waktunya untuk membaca soal proyek dan berinvestasi di dalamnya apabila memang terdengar menjanjikan.

Terkait proyek kripto sendiri, airdrop pun memastikan bahwa koin akan didistribusikan secara merata.

Di samping itu, saat developer memasuki pasar, terdapat cukup sirkulasi agar token punya likuiditas.

Kemudian, apabila tiba saatnya untuk memilih token di bursa, hal tersebut akan meningkatkan peluangnya dengan memobilisasi pendukung token tadi lewat kepentingan bersama.

Lebih jauh, bagi peserta airdrop, manfaatnya adalah bahwa mereka pun bakal memperoleh akses masuk secara gratis ke dunia cryptocurrency.

Berbeda dengan Airdrop Crypto, Apa Itu Bounty Crypto

Meski mirip dengan airdrop, bounty crypto biasanya akan digunakan untuk promosi lewat berbagai aktivitas media sosial, pembuatan konten, atau unggahan forum yang ditunjuk oleh pengembang proyek. 

Sejumlah developer koin diketahui menggunakan sistem bounty, dengan jumlah hadiah yang bakal diperoleh yang juga berbeda-beda.

Di sisi lain, juga ada bounty yang hadiahnya akan langsung masuk ke dashboard. Kemudian, ada pula bounty yang memakai waktu tertentu.

Dalam hal ini, hadiah baru akan dikirim dan Anda juga tidak boleh menghapusnya selama bounty ini selesai sampai dengan waktu yang sudah ditentukan oleh developer.

Sebagai informasi, bounty paling gampang akan memberi insentif kepada pengguna untuk mempromosikan proyek di berbagai tahap lewat unggahan media sosial dan repost di Twitter atau Facebook.

Ada pula jenis bounty lain yang dikeluarkan untuk konten, termasuk membuat logo, video Youtube, atau unggahan di Medium. Jenis bounty tertua adalah bug bounty.

Dalam hal ini, peserta yang mampu meretas dengan baik akan diberikan penghargaan jika sukses menemukan bug dalam kode proyek milik developer.

Bagaimana Distribusi Bounty Ini Bekerja?

Bagi aktivitas media sosial, hadiahnya akan sebanding dengan seberapa banyak retweet atau share yang diperoleh pemburu hadiah.

Demikian pula, hadiah media sosial, hadiah untuk pembuat konten bergantung pada tampilan video atau unggahan serta lalu lintas yang mereka bawa ke halaman web proyek.

Terkait dengan unggahan di forum, pengguna akan diberikan token yang bergantung pada tingkat senioritas keanggotaan mereka, sementara bug bounty pada umumnya sudah ditentukan sebelumnya.

Bounty sendiri dianggap lebih dari sekadar aktivitas promosi sebab sebuah proyek kripto yang muncul adakalanya berakhir dengan lebih banyak pekerjaan ketimbang yang mereka lakukan secara langsung.

Dengan begitu, para pengembang token akan beralih ke komunitas kripto dan mendistribusikan tugas yang tidak bisa mereka ikuti, dengan memberikan imbalan berupa token.

Bagi sebuah proyek kripto, bounty merupakan cara terbaik untuk menutupi aktivitas sosial developer dan mengelola proyeknya sepanjang pengembangan dan ekspansi.

Di lain sisi, para pemburu bounty kripto bisa memasangkan hadiah dan airdrop untuk beberapa penghasilan pasif, sementara pengembang juga dapat memperoleh beberapa token.

Perbedaan Airdrop dan Bounty

Setidaknya, ada dua perbedaan mendasar antara airdrop dan bounty.

• Pertama, di airdrop, Anda bisa berpartisipasi sebanyak satu kali, sedangkan kampanye bounty sendiri sedang berlangsung.
• Kedua, di airdrop, Anda hanya perlu melakukan aktivitas media sosial, sedangkan pada bounty, Anda mesti menggunakan kemampuan dan keahlian khusus sebab hal ini berhubungan dengan pemrograman dan/atau aplikasi.
• Ketiga, pada bounty crypto, Anda harus lebih bersabar karena proyek ini harus sukses terlebih dulu sebelum Anda akhirnya mendapatkan bayaran, sementara pada airdrop, Anda akan memperoleh koin hanya dengan menyelesaikan tugas yang lumayan gampang.

Di luar itu, meski keduanya memang berbeda, tetapi aktivitas airdrop crypto dan bounty sejatinya merupakan cara terbaik untuk memperoleh bayaran sambil belajar soal cryptocurrency. Tertarik untuk ikut?

Bagaimana Cara Mendapatkan Airdrop?

Berdasarkan cara untuk mendapatkannya, airdrop dibagi menjadi beberapa jenis, diantaranya adalah :

• Standard airdrop 

Airdrop jenis ini mengharuskan kamu mendaftar untuk mendapatkan updates atau newsletter melalui situs penyedia. Kamu hanya perlu mendaftarkan nama dan alamat email saja.

• Bounty airdrop

Pada cara ini biasanya mengharuskan kamu melakukan beberapa hal di media sosial seperti men-tweet tautan situs web atau mengajak followers untuk berpartisipasi dalam untuk mengikuti kampanye atau kegiatan.

• Holder airdrop

Cara ini mengharuskan Anda untuk memiliki aset kripto tertentu yang disimpan di digital wallet kamu, contohnya seperti Bitcoin (BTC) atau Ethereum (ETH). 

• Exclusive airdrop

Kegiatan bagi-bagi koin dalam bentuk eksklusif ini biasanya dikelola dan di hosting oleh situs web dan akun media sosial yang memiliki banyak pengikut.

Itulah beberapa hal yang perlu Anda ketahui seputar airdrop dan jenis jenisnya.

Ingin belajar lebih lanjut seputar aset kripto dan aset digital lainnya? Anda juga bisa memantau harga bitcoin hari ini secara real time melalui perangkat handphone atau smartphone kamu. Mudah kan yuk, download sekarang gratis!