Di episode kali ini, Indodax Academy akan mengajarkan bagaimana caranya membaca trend line dan indikator.

Fungsi trendline adalah sebagai garis support atau resistance

Ada 2 metode yang dapat digunakan untuk mencari support dan resistance pada chart aset digital. Metode pertama kalian bisa mencarinya dengan pengamatan visual dimana kalian mengamati area yang menjadi puncak nya dan lembah nya dalam pergerakan harga. Nah, Area itulah yang akan menjadi support dan resistance harga.

Setelah kalian memahami puncak dan lembah harga pada video sebelumnya, kali ini kalian akan belajar untuk membuat sebuah alat bantu manual yang akan menolong kalian untuk melihat trend pergerakan harga. Alat bantu manual ini disebut sebagai Trend line Dan Indikator.

Jika sesama puncak atau sesama lembah ini disambungkan, maka kalian akan mendapatkan sebuah garis. Nah, garis inilah disebut sebagai trend line atau garis trend. Fungsi dari garis ini sendiri adalah sebagai garis support atau resistance. Untuk mendapatkan garis resistance, kalian tinggal menyambungkan titik titik puncak yang ada. Untuk garis support, kalian tinggal menyambungkan titik titik lembah yang ada pada sebuah chart.

Tadi saya sudah menyebutkan akan ada dua metode. Selain dengan metode pengamatan visual, ada metode kedua untuk mencari support dan resistance yaitu dengan indikator.

Apa itu indikator?

Bagi kalian yang kurang familiar, indikator adalah sesuatu yang dapat memberikan petunjuk atau keterangan dalam analisis pergerakan harga. Perlu diketahui bahwa ada banyak sekali indikator pada grafik aset digital. Namun, masing-masing indikator memiliki fungsinya tersendiri.

Karena ada banyak sekali indikator, saya tidak bisa menjelaskan semuanya. Tapi kali ini, saya akan menjelaskan mengenai salah satu indikator yang paling populer di antara para trader, yaitu Moving Average.

Apa sih moving average itu?

Moving average adalah indikator yang menampilkan rata-rata pergerakan harga dalam suatu periode. Moving Average bisa disingkat dengan istilah MA. Wujud dari indikator ini adalah sebuah garis dan periode MA pasti memiliki variabel, contohnya ada MA 5, 20 atau 50. Variabel ini bisa dipilih sesuai kebutuhan kita. MA 5 menampilkan rata-rata pergerakan harga selama 5 hari, MA 20 menampilkan untuk 20 hari dan seterusnya.

Garis MA ini dapat berfungsi sebagai support maupun resistance. Bila garis MA berada di bawah candlestick, Ia akan dibaca dan berfungsi sebagai support. Bila garis MA berada di atas candlestick, ia dibaca dan berfungsi sebagai resistance.

Untuk menunjukan moving average pada graph aset digital, bisa kalian dapatkan dengan membuka indodax.com, lalu klik marketplace. Kemudian klik aset digital mana saja yang kalian ingin lihat, dan kita klik advanced chart. Lalu klik indikator, disini akan muncul banyak indikator, namun kita akan menggunakan indikator moving average. Maka akan muncul garis biru yang menunjukkan garis moving average. Untuk mengubah jangka waktu Moving average, bisa klik format, lalu tinggal tulis 5 untuk MA 5 hari, 20 untuk MA 20 hari atau 50 untuk MA 50 hari.

Adakah kalian yang masih bingung? Yuk langsung kita lihat contoh graph aset digital dengan MA yang berbeda.

Disini kita lihat chart BTC/IDR ini dengan indikator Moving Average 5 yang menunjukan perdagangan selama 5 hari atau 1 minggu. Kalian bisa lihat bahwa garis ini sangat menempel ke candle. Pada akhirnya, garis MA ini berfungsi sebagai resistance karena dia berposisi di atas candlestick. Harga level MA 5 ada di sekitar 114,200,000 rupiah sedangkan harga candlestick terakhir ada di level 114,156,000 rupiah. Sampai sini adakah dari kalian yang masih merasa bingung? Kalau tidak yuk kita lanjutkan lagi.

Tadi kita sudah membahas mengenai MA5, sekarang kita beranjak ke periode lebih besar yaitu MA20. Jika MA5 menunjukkan moving average selama 5 hari, maka MA 20 menunjukan perdagangan selama 20 hari atau 1 bulan. MA20 berfungsi sebagai resistance atau support dalam pergerakan harga. Ketika harga menyentuh garis MA 20, tak lama kemudian harga akan memantul kembali. Dengan periode yang semakin besar terlihat garis MA yang tidak terlalu menempel jika kita bandingkan dengan MA 5 digambar sebelumnya. Harga level MA 20 ada di sekitar 113,810,000 rupiah dan ia berfungsi sebagai support di akhir. Sedangkan, harga candlestick terakhir ada di sekitar 113,816,000 rupiah.

Sekarang kita beranjak ke periode yang lebih besar lagi yaitu MA 50. Ini mengartikan pergerakan harga rata-rata selama 50 hari. Kalau kita lihat di chart ini, dengan periode yang lebih besar lagi, garis semakin tidak menempel dengan candlesticknya. Kalau kita bandingan dengan chart MA 20, terlihat bahwa garis MA 50 lebih tidak terlalu menempel kepada candlestick. Di akhir, garis MA50 ada di level sekitar 113,200,000 dan harga candlestick terakhir ada di level 113,817,000. Garis MA 50 tersebut berfungsi sebagai support.

Bagaimana? Sampai sini, kalian sudah paham cara mencari support dan resistance dengan 2 metode. Kedua metode adalah dengan Trend line Dan Indikator. Kalau kamu ada pertanyaan langsung saja share di kolom komentar Youtube ya!

Di video berikutnya, kita akan ada membahas topik yang lebih menarik lagi! Penasaran? Stay tuned terus bersama Indodax.