Ketika kita berbicara tentang Golden Cross, dan Death Cross, kita perlu memahami terlebih dahulu apa itu Moving Average (MA) (annotation video eps 4). Secara singkat, Golden Cross dan Death Cross adalah garis yang mengukur harga rata-rata aset kripto untuk jangka waktu tertentu. Misalnya, MA 200 mengukur harga rata-rata aset kripto selama 200 hari terakhir dan MA 50 mengukur harga rata-rata aset kripto selama 50 hari terakhir, maka Golden Cross dan Death Cross dalam hal ini berfungsi sebagai garis support dan resistance.
Untuk menggunakan indikator Moving Average, kalian dapat mengakses indodax.com dan login dengan akun kalian. Setelah itu, pilih salah satu aset kripto yang kalian inginkan, dan klik Advanced Chart. Pada kolom indikator, kalian hanya perlu mencari Moving Average dan klik, lalu tampilan grafik dengan indikator tersebut akan muncul. Untuk MA 200, kalian bisa klik Format, lalu ganti angka Length menjadi 200 untuk memperlihatkan harga rata-rata selama 200 hari terakhir.
Sekarang, apa sih Golden Cross itu sebenarnya? Golden Cross adalah pola grafik yang melibatkan Moving Average jangka pendek bergerak di atas Moving Average jangka panjang. Biasanya, MA 50 hari digunakan sebagai MA jangka pendek, dan MA 200 hari digunakan sebagai MA jangka panjang.
Golden Cross terjadi dalam tiga fase, yaitu:
Fase pertama, di mana MA jangka pendek berada di bawah MA jangka panjang selama tren turun;
Fase kedua, kecenderungan adanya berbalik arah, di mana MA jangka pendek akan memotong MA jangka panjang keatas; dan
Fase ketiga, di mana tren naik dimulai saat MA jangka pendek berada di atas MA jangka panjang.
Dalam banyak kasus, Golden Cross dianggap sebagai sinyal bullish. Hal ini dikarenakan ketika harga MA jangka pendek lebih tinggi dari harga MA jangka panjang, maka hal ini menunjukkan potensi pergeseran ke arah pasar tren. Nah, di sinilah waktu yang tepat untuk Anda melakukan pembelian!
Lalu, apa itu Death Cross? Death Cross pada dasarnya adalah kebalikan dari Golden Cross, yaitu pola grafik di mana MA jangka pendek memotong ke bawah MA jangka panjang. Misalnya, MA 50 hari memotong ke bawah MA 200 hari. Dengan demikian, Death Cross biasanya dianggap sebagai sinyal bearish.
Death Cross terjadi dalam tiga fase, yaitu:
Fase pertama, di mana MA jangka pendek berada di atas MA jangka panjang selama tren naik;
Fase kedua, di mana tren berbalik dan MA jangka pendek memotong ke bawah MA jangka panjang; dan
Fase ketiga, di mana tren turun dimulai ketika MA jangka pendek tetap di bawah MA jangka panjang.
Garis MA jangka pendek yang melintas ke bawah MA jangka panjang biasanya mengindikasikan prospek bearish dalam pasar. Karenanya, ini adalah waktu yang tepat untuk melakukan penjualan!
Sebagai konklusi, Golden Cross dapat dianggap sebagai sinyal bullish, sedangkan Death Cross merupakan sinyal bearish. Keduanya dapat dikonfirmasi dengan tingginya volume perdagangan. Beberapa analisis teknikal juga dapat digunakan ketika melihat konteks persilangan. Adapun contoh yang paling umum yaitu termasuk Moving Average Convergence Divergence (MACD) dan Relative Strength Index (RSI).
Strategi sederhana dalam trading yang dapat digunakan adalah beli di Golden Cross dan jual di Death Cross. Meskipun begitu, mengikuti salah satu sinyal secara membabi buta biasanya bukan strategi terbaik. Jadi, kalian harus dapat mempertimbangkan faktor lain dalam hal teknik analisis pasar juga ya supaya mendapat analisis yang lebih akurat!
4 Comments
Maaf saya baru jadi member indodax, bila chart yg sudah saya buat sendiri dan akan digunakan untuk masa yg akan datang, gimana ya cara menyimpannya. Terima kasih atas bantuannya.
udah bulan Februari 2021, input’an dr Nopember thn lalu kok blm bisa diakomodir, mana server sering ngelag pula klo ada volatilitas tinggi di suatu coin
buka advance chart di indodax ==> pasang 2 indikator moving average => edit setting set length masing masing moving average.
seandainya browser chart ditutup harus mengulang proses di atas dari awal. RIBET dan GAK EFEKTIF!!
Maaf. sejak jaman Indodax masih bernama bitcoin.co.id sudah banyak yang usul agar data price exchange ini dikoneksikan ke layanan chart publik tradingview.com agar memudahkan trader menyimpan setting chart mereka dan juga menerapkan strategi trading mereka dengan menggunakan indikator yang telah dimodifikasi. tapi indodax sepertinya tidak peduli. … dan tetap saja menggunakan self-hosted chart standard milik tradingview dengan indikator standard yang terkesan pokoknya asal ada chart. masa sih kalah dengan exchange lain yang BERANI GO PUBLIC data price-nya?
contoh: chart saya di tradingview.com dengan indikator modifikasi milik saya sendiri … self-hosted chart milik indodax bisa seperti ini?
https://www.tradingview.com/x/5CdL8MwY/
** maap kakak numpang sebel di sini.
Baik Bpk/ibu,
Terima kasih atas masukannya, kami tim indodax academy sangat mengapresiasi atas masukan anda.
Saran dan masukannya akan kami sampaikan ke tim product kami.
Terima kasih